REPUBLIKA.CO.ID, CENTENNIAL, COLO - Pengacara dari tersangka penembakan massal di Colorado, James Holmes, mengatakan kalau kliennya memiliki gangguan jiwa dan mencoba mendapatkan bantuan sebelum melancarkan aksi brutal dan kejinya.
Hal itu diungkapkan Daniel King, Pengacara Holmes, dalam sidang pemeriksaan pada Kamis (10/8) di Denver. Dalam sidang tersebut, hakim mempertimbangkan permintaan 20 organisasi media untuk membuka segel dokumen, yang berhubungan dengan kasusnya.
Holmes, yang dituduh sebagai aktor dalam penembakan di tengah penayangan film tengah malam "The Dark Knight Rises" di kota pinggiran Aurora, hadir dalam pemeriksaan itu. Holmes tampil di persidangan dengan mengenakan seragam penjara warga merah marun dan belenggu di pergelangan tangan dan kakinya. Cat rambutnya yang semula berwarna orange terang mulai memudar menjadi merah jambu di beberapa bagian. Ia juga tampak tidak bercukur.
King, berulang kali menyebut gangguan jiwa yang diderita kliennya namun tidak memberikan penjelasan lebih lanjut tentang penyakit yang dimaksud. "Dia (telah) mencoba mendapatkan bantuan terkait gangguan jiwanya," kata King dikutip Reuters.
Pada malam berdarah itu Holmes, yang merupakan mantan ahasiswa di University of Colorado Denver Medical Campus, melakukan aksi penembakan membabi buta yang menewaskan dua belas orang dan melukai 58 orang lainnya.