Jumat 10 Aug 2012 20:44 WIB

Tutupi Kasus Pembunuhan Tingkat Satu, 4 Polisi Cina Disidang

Polisi Cina bersiaga menjaga pengadilan tempat persidangan 4 kolega mereka digelar.
Foto: AP
Polisi Cina bersiaga menjaga pengadilan tempat persidangan 4 kolega mereka digelar.

REPUBLIKA.CO.ID, CONGQING -- Empat petugas polisi Cina dimejahijaukan dengan dakwaan menutup-nutupi pembunuhan seorang pria Inggris. Keempat polisi itu dituduh, Jumat (10/8), mencoba melindungi istri Bo Xilai yang juga salah satu politisi papan atas Cina sebelum kejatuhannya tahun ini akibat skandal politik, insiden yang mengguncang partai Komunis.

Sementara istri si politisi tersebut tengah menunggu vonis atas kasus tersebut. Empat polisi tadi ialah pejabat di Chongqing, Cina barat daya, kota di mana Bo melarikan diri sebelum akhirnya dibekuk pada Maret. Di kota itu pula tubuh pengusaha Inggris, Neil Heywood, ditemukan di sebuah kamar hotel, November tahun lalu.

Masih belum jelas apakah Bo tahu mengenai kasus melibatkan empat polisi tersebut. Tak ada lagi komentar yang muncul dari pemimpin politik yang dianggap kharismatik dan ambisius tersebut sejak ia tersingkir dari 25 anggota utama Politburo Partai Komunis, pada April. Tak hanya itu Bo Xilai juga tengah diselidiki atas kasus korupsi.

Polisi yang saat ini sedang disidangkan, selain didakwa menutup-nutupi penyidikan, mereka juga dituduh berpihak. "Apakah mereka mencoba melindungi Bo Xilai? Jika ya, maka kemungkinan ada konflik dan percabangan politik dan apakah ini mengindikasikan bahwa Bo Xilai tahu apa yang terjadi," ujar koresponden Aljazirah dalam laporannya.

Sebagaian besar persidangan dijalankan secara tertutup dan hanya media negara yang dibolehkan masuk meliput. Sementara, pada persidangan yang digelar Kamis itu juga diwarnai sedikit keributan di luar ruang sidang antara reporter Hong Kong dan polisi, mereka memprotes pelarangan peliputan hingga menimbulkan ketegangan.

sumber : Aljazirah
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement