REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Republik Indonesia mengerahkan sebanyak lebih dari 88.000 anggotanya yang tersebar di seluruh kepolisian daerah di Indonesia. Langkah itu guna mengamankan perayaan Lebaran 2012.
"Seluruh personel tersebut merupakan bagian dari tim Operasi Ketupat yang dilaksanakan mulai hari ini sampai 26 Agustus 2012," kata Kapolri Jenderal Timur Pradopo pada saat Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat "Ketupat Jaya-2012" di Silang Monas, Jakarta, Jumat (10/8).
Timur mengungkapkan Operasi Ketupat Jaya-2012 bertujuan mengamankan pelaksanaan Hari Raya Idulfitri serta tradisi pulang kampung atau mudik. "Ketika mudik, terjadi peningkatan orang dan barang dalam jumlah besar yang bisa berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat serta keamanan, keselamatan, dan kelancaran lalu lintas," kata Timur.
Menurut Timur, gangguan kriminalitas yang mungkin terjadi pada saat mudik, antara lain pencurian kendaraan bermotor, pencurian dengan kekerasan, dan pencurian rumah kosong. "Selain itu, gangguan kriminalitas lainnya yang juga perlu diwaspadai pada perayaan Idulfitri adalah aksi-aksi kekerasan dan terorisme," ujar Timur.
Berdasarkan karakteristik kerawanan dalam Operasi Ketupat tahun ini, lanjut Timur, sejumlah kepolisian daerah dibagi menjadi dua prioritas, yakni prioritas 1 dan prioritas 2.
"Prioritas 1 mencakup Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, Polda Jawa Tengah, Polda Jawa Timur, Polda Bali, Polda Sumatera Selatan, Polda Sulawesi Selatan, Polda DIY, Polda Lampung dan Polda Banten. Sementara sisanya masuk ke dalam Prioritas 2," ungkap Timur.
Operasi Ketupat Jaya 2012 digelar mulai H-9 hingga H+6 dengan jumlah pasukan gabungan sebanyak lebih dari 88.000 personel. Kepolisian juga bekerja sama dengan berbagai pihak, antara lain, Kementerian Perhubungan, Jasa Raharja, serta pemerintah daerah.