REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Partai-partai Islam mesti berfusi dalam satu kekuatan. Jika tidak, bukan tak mungkin mereka akan terlempar dari kontestasi politik Tanah Air pasca-Pemilu 2014. "Ini jalan terbaik dan mulia," kata Presiden Suara Indepen Rakyat Indonesia, Eggy Sudjana, Ahad (12/8).
Eggy mengatakan gagasannya itu memang sulit diwujudkan. Mengingat tiap-tiap partai Islam memiliki kepentingan dan agenda politik sendiri. Dia mengatakan jalan lain bagi partai Islam untuk bisa selama dari keterpurukan adalah dengan mengusung calon presiden bersama.
Calon presiden yang ditampilkan haruslah wajah baru yang mampu meyakinkan publik akan kemajuan umat Islam dan negara. "Kalau yang diusung wajah lama ya sama saja. Tidak akan dipilih rakyat," kata Eggy.
Partai Islam mengalami keterpurukan karena tak ada satupun dari mereka tegas membela kepentingan umat Islam. Kebanyakan partai Islam hanya menggunakan Islam sebagai slogan.
Rilis sejumlah lembaga survei yang menyatakan, masyarakat kian apatis terhadap partai Islam, menurut Eggy, merupakan hukuman umat. Umat kian mengerti tak ada perbedaan antara partai Islam dengan nasionalis. Semua partai di mata umat sama-sama menyajika wajah politik yang feodal, oligarkis, dan transaksional.