REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad Senin bertola ke Arab Saudi menjelang KTT luar biasa di Mekah. Pertemuan itu diperkirakan fokus pada konflik Suriah, di mana Iran dan Arab Saudi saling bertentangan.
"Dunia saat ini berada dalam situasi yang sangat sensitif," kata Ahmadinejad kepada wartawan sebelum meninggalkan Teheran, menurut kantor berita Fars.
Hubungan Iran-Arab Saudi saat ini juga memburuk karena minyak Saudi membanjiri pasar pada saat Iran sedang berjuang untuk menjual minyak mentahnya sendiri di bawah sanksi-sanksi Uni Eropa dan Amerika Serikat.
KTT Organisasi Kerja sama Islam akan berlangsung Selasa dan Rabu di kota suci Saudi, Mekkah. Ahmadinejad mengatakan ia akan menunaikan ibadah umroh sebelum menghadiri pertemuan tersebut.
"Kelompok-kelompok lain bekerja dan musuh-musuh secara aktif mengejar tujuan mereka serta banyak energi yang dikeluarkan oleh pemerintah-pemerintah Islam dan kelompok-kelompok saling berdebat dan berkonfrontasi satu sama lain," katanya.
"Saya berharap KTT akan fokus pada peningkatan persatuan dan menurunkan antagonisme," katanya.
Arab Saudi menjadi tuan rumah markas besar Organisasi Kerja Sama Islam, badan pan-Muslim yang beranggotakan 57 negara.