REPUBLIKA.CO.ID, KARIMUN, KEPRI -- Jumlah penumpang KM Kelud yang berangkat dari pelabuhan domestik Tanjung Balai Karimun, Provinsi Kepulauan Riau menuju Tanjung Priok, Jakarta, Senin, membludak.
Sekitar 2.000 orang calon penumpang memadati ruang tunggu pelabuhan domestik, bahkan petugas Administrator Pelabuhan (Adpel) Tanjung Balai Karimun dibantu aparat kepolisian setempat terpaksa menempatkan mereka di ruang tunggu pelabuhan internasional yang letaknya bersebelahan dengan pelabuhan domestik.
Kapal kayu yang mengantarkan para penumpang ke atas KM Kelud yang lego jangkar di perairan depan pelabuhan terpaksa bolak-balik dua kali lebih banyak dibandingkan biasanya. "Cukup padat, mungkin karena sudah dekat Lebaran," kata Sofyan, salah seorang penumpang yang hendak mudik bersama istri dan anaknya ke Jakarta.
Kepala Adpel Tanjung Balai Karimun Capt Gajah Rooseno mengatakan jumlah pemudik yang menumpang kapal milik PT Pelni itu mencapai 1.200 orang lebih.
"Penumpang berangkat mencapai 1.200 orang lebih, jauh lebih banyak dibandingkan biasanya yang berkisar sekitar 300 hingga 400 orang. Sedangkan penumpang yang turun sekitar 400 orang. Kami memperkirakan penumpang di atas kapal mencapai 2.000 orang setelah ditambah dengan penumpang asal Belawan, Medan," katanya.
Para penumpang, kata dia, terpaksa ditempatkan sementara di areal pelabuhan internasional sambil menunggu sebagian penumpang berpindah ke atas KM Kelud.
"Tidak diduga penumpang ramai sekali, tetapi syukurlah tidak semrawut. Penumpang hanya sementara saja di areal pelabuhan internasional, setelah itu mereka ke luar lagi karena penumpang pelabuhan domestik dan internasional tidak boleh digabung," ujarnya.
Bupati Karimun Nurdin Basirun usai melakukan inspeksi arus mudik meminta pelayanan oleh petugas dioptimalkan sehingga arus penumpang yang datang maupun berangkat berjalan lancar. "Tadi memang cukup ramai namun tertib dan lancar. Kami mengimbau petugas untuk bekerja maksimal agar arus mudik berjalan lancar dan aman," ujarnya.