REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyambut datangnya hari raya Idul Fitri 1433 Hijriyah, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) DKI Jakarta menyatakan pekerjaan pembangunan infrastruktur yang sedang dilaksanakan akan dihentikan selama 10 hari. Pekerjaan pembangunan akan segera dilanjutkan sekitar akhir Agustus 2012.

Hal ini disebabkan para pekerja bangunan akan mengambil cuti Lebaran untuk mudik ke kampung halaman.

Kepala Dinas PU DKI Ery Basworo usai Apel Siaga Pengendalian Arus Mudik dan Arus Mudik Idul Fitri 1433 H di Lapangan Irti Monas, Jakarta, Senin mengatakan, seluruh pembangunan infrastruktur yang sedang berjalan di Ibu kota akan terhenti selama 10 hari.

Termasuk pengerjaan fisik drainase atau saluran dan pembangunan Jalan Layang Non Tol (JLNT) Antasari-Blok M dan Kampung Melayu-Tanah Abang. "Jadi selama libur Lebaran, seluruh pengerjaan pembangunan infrastruktur berhenti. Hampir semua para buruh bangunan merayakan Lebaran dengan keluarga," kata Ery.

Ery memastikan penghentian pengerjaan pembangunan infrastruktur tidak akan membahayakan warga Jakarta. Konstruksi fisik secara keseluruhan diselesaikan hingga tahap aman, sehingga saat warga melintasi konstruksi pembangunan tetap aman dan tidak terjadi kecelakaan.

"Seperti galian saluran atau drainase harus ditutup sementara dengan penutup yang aman. Tidak boleh ditinggalkan terbuka begitu saja, bisa membahayakan pelintas jalan," ujarnya.

Begitu juga dengan pengerjaan JLNT Antasari-Blok M dan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang juga akan berhenti sementara. Posisi pembangunan kedua JLNT ini sudah berhenti pada posisi konstruksi yang aman dan tidak akan membahayakan pelintas jalan.

Pengerjaan konstruksi sudah mengerjakan bagian atas jalan layang. Hanya saja di Jalan KH Mas Mansyur akan diamankan dengan jaring karena masih ada konstruksi badan jalan diletakkan di bawah.

"Jadi 10 hari kita break. Nanti akhir Agustus kita start lagi. Keduanya sudah selesai sekitar 90 persen, kami berharap November sudah bisa dioperasikan," tuturnya.