REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemimpin Muslim Selasa memulai pertemuan darurat KTT Organisasi Kerja sama Islam (OKI) yang beranggotakan 57 negara dengan usul menangguhkan perang yang melanda Suriah, langkah yang ditentang keras oleh Iran.
OKI mewakili 1,5 miliar Muslim di seluruh dunia dan bahwa organisasi tersebut melaksanakan pertemuan Selasa malam di Mekah, kota Islam paling suci, adalah sangat penting - karena 26 bulan suci Ramadan adalah malam ketika Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad, menurut tradisi Islam.
Pertemuan tersebut dipimpin oleh Raja Saudi Abdullah dan diselenggarakan di istana kerajaan Al-Safa di Mekah.
Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad, yang negaranya telah secara terbuka mengritik dorongan untuk menyekores keanggotaan Suriah di OKI, menghadiri pertemuan luar biasa.
Kerajaan Saudi mengusulkan penangguhan Suriah dan mendorong untuk memobilisasi dukungan kepada para pemberontak.
Ketegangan telah mendidih selama berbulan-bulan antara Sunni yang mendominasi Arab Saudi dan Syiah yang mendominasi Iran, karena keduanya lama bersaing di kawasan dan bersikap berlawanan pada pemberontakan di Suriah, yang menduduki puncak agenda pertemuan puncak.
Iran adalah sekutu regional terbesar rezim Suriah dan telah berjanji penuh untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad yang diperangi, dalam perjuangannya untuk tetap berada di kekuasaan, meskipun menyangkal memberinya dengan tentara atau senjata.