REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Sanksi baru Amerika Serikat yang diberikan untuk Iran menuai kecaman Rusia. Kementerian Luar Negeri Rusia menuding sanksi baru tersebut merupakan upaya pemerasan terselubung. Rusia juga menyebut sanksi baru AS untuk Iran bakal mempengaruhi hubungan Washington dan Moskow.
Presiden AS, Barack Obama, memberlakukan sanksi baru untuk sektor energi, perkapalan dan industri keuangan Iran, Jumat (10/8) kemarin. Sanksi baru tersebut sebagai upaya kesekian kali AS mendesak Iran menghentikan program nuklirnya.
Sanksi baru itu membuat perusahaan asing yang menambang uranium bersama Iran atau membantu Iran mengekspor minyak dengan menyediakan tanker, asuransi, dan perbankan terancam eksistensinya. Juru bicara Kemenlu Rusia, Maria Zakharova mengatakan meski Rusia mendukung sanksi PBB untuk Iran, tapi mereka menentang upaya AS memperluas sanksi tersebut.
Iran mendulang kerugian 60 juta AS per hari akibat sanksi AS. Dan sanksi AS untuk Iran dipastikan bakal menambah kerugian Iran.