REPUBLIKA.CO.ID, MURFREESBORO -- Masjid dan Pusat Studi Islam Murfreesboro akhirnya resmi dibuka pekan lalu. Sebelumnya pembangunan tempat tersebut ditunda bertahun-tahun karena mendapat ancaman.
Pembukaan Masjid dan Pusat Studi Islam di Murfreesboro bukan tanpa kekhawatiran. Mengingat beberapa peristiwa rasis terjadi di Amerika Serikat, diantaranya penembakan di sebuah kuil Sikh di Wisconsin dan dua kebakaran di Masjid Joplin, bulan lalu.
Namun demikian, Jumat (10/8) lalu, sebanyak 300 Muslim di seluruh Tenessee datang untuk beribadah di masjid tersebut.
Musfreesboro merupakan kota berpenduduk 110 ribu orang, terletak sekitar 30 kilometer dari tenggara Nashville. Meski komunitas Muslim di sana tinggal bertahun-tahun tanpa kontroversi, namun pembangunan masjid di wilayah tersebut sempat sedikit mendapat penentangan.
Pada 2010, di konstruksi masjid terdapat tindakan vandalisme. Yakni coretan bertuliskan " Tidak Diterima".
Seorang pria Texas juga telah didakwa atas tuduhan meninggalkan pesan yang mengancam untuk membom Pusat Studi Islam tersebut pada 11 September.
Sementara pada Mei lalu, seorang hakim county memblokir konstruksi dan membantah adanya izin untuk mendirikan masjid. Namun, jaksa federal mengajukan gugatan atas tindakan diskriminasi tersebut. Bulan lalu hakim tersebut memutuskan mendukung pembangunan masjid.
Masjid terbuka untuk sholat sejak Jumat lalu. Sementara pembukaan untuk skala penuh direncanakan dalam beberapa pekan mendatang.
Namun, seorang warga Murfreesboro tetap menentang pembangunan masjid. Ia menyatakan tak percaya bahwa Islam adalah sebuah agama. Ia yakin Islam mewakili kekerasan.