REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Harga sebagian tiket kapal domestik di Terminal Sekupang Batam meningkat hingga 20 persen. Tiket Batam-Selat Panjang yang biasa dijual Rp 250.000 menjadi Rp 300.000, Batam-Tembilahan yang biasanya hanya Rp 300.000 menjadi Rp 350.000 dan Batam-Dumai Rp 260.000 naik ke Rp 300.000.
Seorang penjumpang Batam-Selat Panjang, Fatimah, menyesali kenaikan harga tiket yang dilakukan secara sepihak itu "Saya baru beli tadi, harganya naik.Tiket biasanya Rp300.000 sekarang Rp350.000," kata Fatimah.
Ia mempertanyakan kebijakan kenaikan harga tiket yang tidak diumumkan.
Penumpang tujuan Tembilahan, Andi Maulana mengatakan terpaksa merogoh saku lebih dalam untuk ke kampungnya, karena tiket yang biasanya hanya Rp245.000, namun sekarang Rp300.000. Seorang penjual tiket mengakui harga tiket memang melonjak terus. "Ini tidak mungkin turun lagi," kata dia.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam Zulhendri membantah adanya tuslah. "Sampai hari ini kami belum menerima surat permintaan tuslah," kata dia.
Kepala Kantor Pelabuhan Domestik Sekupang Harry Setyobudi juga mengatakan memberlakukan tuslah. "Tuslah di sini tidak ada. Adanya di Pelni," kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Indonesian National Shipowners Association Batam, Azhar mengatakan harga yang berlaku adalah harga normal. "Itu harga setelah tidak ada diskon. Biasanya ada diskon. Jadi harganya kami kembalikan," kata dia.
Ia mengatakan harga normal berada 15 persen di atas harga diskon.
Wakil Gubernur Kepulauan Riau Soeryo Respationo mengatakan tidak menemukan pelanggaran dalam sidak ke Terminal Domestik. "Tidak ada pelanggaran," kata dia.
Mengenai harga yang meningkat, ia mengatakan masih sesuai. "Karena kalau melebihi yang ditetapkan dikenakan sanksi," kata dia.
Dalam sehari Terminal Domestik Sekupang memberangkatkan sekitar 30 call kapal dengan jumlah penumpang 3.250 orang.