REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--Pemerintah Kota (Pemkot) Padang, Sumaetar Barat mendukung kepolisian menembak di tempat terhadap pelaku perampokan yang semakin marak dan sadis dalam aksinya.
"Kita mendukung Langkah ini untuk memberikan efek jera kepada pelaku perampokan," kata Walikota Padang, Fauzi Bahar, di Padang, Kamis.
Menurutnya, pihak kepolisian tak perlu ragu melumpuhkan pelaku perampokan dengan timah panas untuk memberikan 'shock therapy' bagi pelaku kejahatan lain. "Kapolresta Padang jangan ragu perintahkan anggotanya untuk tembak di tempat terhadap pelaku perampokan. Polisi dilindungi undang-undang,"ungkapnya.
Disamping bertindak tegas terhadap pelaku perampokan, Fauzi Bahar juga mengingatkan supaya polisi terus mengembangkan sistem pengamanan sebab pelaku kejahatan terus mengembangkan modus operasinya.
Polisi harus cekatan dalam melakukan antisipasi tindak kejahatan yang ada untuk menciptakan kondisi aman dan damai di Kota Padang,"ungkapnya.
Dia mengatakan, bila polisi tak bertindak tegas, dikhawatirkan pelaku perampokan yang melengkapi dirinya dengan senjata api semakin bertindak sadis terhadap korbannya.
"Kalau kondisi ini dibiarkan bisa menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap aparat polisi, karena dinilai tak dapat memberikan keamanan dan kenyamanan,"katanya.
Dia menambahkan, Pemkot Padang akan memberikan penghargaan kepada pihak kepolisian berhasil menangkap serta mengungkap pelaku jambret yang melakukan kekerasan terhadap korban.
"Penghargaan diberikan kepada dua orang personil Polresta Padang. Masing-masing menerima sebesar Rp5 juta,"katanya.
Sementara itu Wakapolresta Padang, AKBP Wisnu Handoko mengatakan Polresta Padang bertekad akan memberantas aksi premanisme di wilayah hukum Padang.
"Penindakan tegas yang dilakukan polisi sebagai upaya menekan tindak kejahatan yang selama ini kerap terjadi dan sangat meresahkan masyarakat,"katanya.
Dia menambahkan, polisi tidak akan membiarkan pelaku kejahatan, siapa saja yang berusaha melawan akan dilumpuhkan dengan timah panas. "Pelaku kejahatan sudah meresahkan dan brutal serta melawan dengan petugs akan dilumpuhkan dengan timah panas,"katanya.
Berdasarkan data dihimpun ANTARA dari pihak kepolisian untuk kasus jambret hingga menewaskan istri pengacara yakni Zuraida (41) di Jalan Sudirman depan RRI Padang, serta mahasiswi Unand Jurusan Sastra Jepang, Idriza Khairani (17), dalam kondisi pinsan, serta Yetti Yusuf istri karyawan PT.Semen Padang tewas di jalan Aur Duri.