REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Menlu Suriah Walid al-Moallem menuding Amerika Serikat sebagai dalang dari konspirasi terhadap negaranya. Ia menilai Qatar, Arab Saudi dan Turki hanyalah alat, kata laporan TV negara.
Dalam satu wawancara dengan televisi pemerintah, al-Moallem mengatakan, Liga Arab dan Organisasi Kerja sama Islam (OKI) bersekongkol pada penskoresan keanggotaan OKI Suriah, dan menahan mereka yang bertanggung jawab atas pertumpahan darah di Suriah.
Al-Moallem menganggap langkah terbaru oleh OKI hanya sebagai pelanggaran terhadap undang undang dasarnya, dan mencap beberapa anggotanya "munafik."
Sebelumnya pada hari itu, OKI menangguhkan keanggotaan Suriah dari blok 57-anggota itu. Iran mengatakan ia bersikap menentang keputusan itu.
Sementara itu, berbicara tentang pertemuan terakhir dengan Kepala Kemanusiaan Sekjen PBB Valerie Amos, al-Moallem mengatakan ia bertanya kepadanya tentang negara yang telah menyumbangkan untuk membantu rakyat Suriah dan "dia mengatakan hanya empat negara telah menyumbang dan kami belum menerima dolar dari negara-negara Arab."
Al-Moallem mengatakan, dia telah menjelaskan kepada Amos bahwa negara-negara, mengacu pada negara-negara Teluk, punya uang untuk mendukung kelompok-kelompok bersenjata guna menghancurkan infrastruktur dan gerakan orang-orang keluar dari rumah mereka, tetapi tidak membayar satu dolar pun untuk membantu orang yang menderita kekacauan.