Jumat 17 Aug 2012 16:48 WIB

Tasyakuran Gantikan Lomba 17 Agustusan

Rep: MG05/ Red: Dewi Mardiani
Orang berdoa (ilustrasi)
Foto: Esam Al-Fetori/Reuters
Orang berdoa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Setiap 17 Agustus, rakyat Indonesia memperingati hari kemerdekaan. Biasanya, warga memeriahkanya dengan berbagai macam perlombaan tradisional.

Namun, ada yang berbeda dari peringatan hari kemerdekaan tahun ini. Seperti yang terjadi di daerah Citayam, Depok. Tidak terlihat aktivitas perlombaan yang rutin dilaksanakan untuk memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke 67 ini.

Menurut M Yasin, ketua Rukun Tetangga (RT) 02, Pondok Jaya, Citayam, Depok, perlombaan yang biasa diadakan, tahun ini diganti dengan tasyakuran. "Setiap tahun memang di sini selalu diadakan perlombaan memperingati HUT RI. Namun, tahun ini ditiadakan, mengingat bertepatan dengan bulan Ramadhan, warga juga sedang puasa, jadi takut membatakan puasanya," jelas Yasin, di rumahnya, Jumat (17/8).

Berhubung tidak ada perlombaan, lanjut Yasin, tetap ada acara tasyakuran. "Tasyakuran ini diadakan nanti malam seusai shalat tarawih.  Acaranya, mendoakan arwah-arwah pejuang bangsa yang telah gugur di pertempuran saat melawan penjajah," ungkap M Yasin.

Dikatakannya, masyarakat pun lebih sibuk mempersiapkan untuk Idul Fitri. " Warga memang lebih antusias mempersiapkan lebaran, tapi kami akan tetap mengadakan tasyakuran. Ini wujud bahwa kita sebagai rakyat Indonesia tidak lupa dengan jasa para pahlawan yang telah gugur di medan perang." pungkas M Yasin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement