Ahad 19 Aug 2012 06:02 WIB

Idul Fitri, Mesir Bebaskan 581 Tahanan

Presiden Mesir Muhammad Mursi
Foto: Amr Abdallah Dalsh/Reuters
Presiden Mesir Muhammad Mursi

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden Mesir Mohamed Moursi memberi pengampunan terhadap 581 tahanan, sebagian di antaranya adalah tahanan politik, bertalian dengan perayaan Idul Fitri 1433 Hijriyah.

Menteri Dalam Negeri Ahmed Gamal El Din, Jumat mengatakan, para tahanan itu dibebaskan atas Keputusan Presiden yang memberi pengampunan setelah mereka dinilai memenuhi persyaratan untuk bebas.

Disebutkan, pembebasan itu diputuskan atas rekomendasi dari tim penyelidikan yang dibentuk dua pekan lalu untuk menentukan tahanan yang layak dibebaskan terkait Idul Fitri.

Ini merupakan keputusan kedua dalam kurun satu bulan terakhir menyusul keputusan pertama untuk pembebasan 572 tahanan pada awal Ramadhan 1433 Hijriyah.

Di sisi lain, para tahanan yang masih menjalani masa tahanannya diberi izin khusus untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga di rumah masing-masing.

Sementara itu, aparat keamanan dikerahkan untuk mengamankan perayaan 1 Syawal yang jatuh pada Ahad (19/8).

Mendagri El Din yang membawahi lembaga kepolisian mengatakan, pihaknya mengerahkan pengamanan terhadap tempat-tempat ibadah saat shalat Ied, dan juga kawasan rekreasi publik seperti kebun binatang dan taman wisata yang biasa dipadati penduduk di hari lebaran.

Keamanan di senatero Mesir pada umumnya masih belum sepenuhnya pulih pasca revolusi di tengah reformasi yang digalakkan Presiden Moursi.

Sejak dilantik sebagai presiden pada 30 Juni lalu, Presiden Moursi mengambil langkah strategis dengan perombakan pimpinan militer, intelijen dan kepolisian.

Kepala Negara juga menetapkan formasi baru Dewan Majelis Angkatan Bersenjata (SCAF) dengan memberhentikan Ketua SCAF, Marsekal Hussein Tantawi, yang mengambil alih kekuasaan setelah Presiden Mubarak mengundurkan diri pada 11 Februari 2011.

Presiden Moursi mengambil alih kembali kekuasaan dari SCAF sejak hari pertama dilantik.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement