Ahad 19 Aug 2012 09:20 WIB

Pelancong Jawa Serbu Pulau Bali

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Heri Ruslan
  Sejumlah pemudik bersepeda motor antre memasuki kapal ferry di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, Kamis (16/8).
Foto: Nyoman Budhiana/Antara
Sejumlah pemudik bersepeda motor antre memasuki kapal ferry di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, Kamis (16/8).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Bersamaan dengan meningkatnya pemudik yang meninggalkan Bali, Sabtu (18/8), ratusan mobil dengan nomor polisi luar Bali masuk ke Pulau Bali. Para pelancong itu menggunakan mobil-mobil pribadi menuju arah Denpasar dan sebagian besar menginap di kawasan wisata Kuta.

Dari pemantauan Republika, di jalur Gilimanuk-Denpasar, mobil-mobil berplat nomor Jawa sejak pagi memenuhi jalan antara Gilimanuk-Denpasar. Kebanyakan dari kendaran itu bernomor polisi Jakarta, Surabaya dan Semarang. Sebagian kecil bernomor polisi Kudus, Yogyakarta dan asal daerah lain di Pulau Jawa.

Para pelancong yang datang ke Bali umumnya memanfaatkan waktu liburan lebaran untuk berkunjung ke Bali. Apalagi kata Siswoko asal Semarang, liburan lebaran kali ini cukup panjang, jadi mereka bisa tinggal di Bali agak panjang. "Mungkin lima atau enam hari saja," kata Siswoko.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement