Ahad 19 Aug 2012 17:40 WIB

Inilah Sengketa Perebutan Pulau Jepang-Cina-Korsel

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Dewi Mardiani
Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda
Foto: Reuters
Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda

REPUBLIKA.CO.ID, LAUT CINA TIMUR -- Jepang sebetulnya ingin menghindari terjadinya kembali hubungan buruk dan dingin terkait ekonomi dan diplomatik ke Cina. Pada 2010, para aktivis Cina dideportasi beberapa hari dan hal itu masih melukai Cina. Apalagi, kekhawatiran Tokyo terhadap pengaruh Beijing semakin meningkat.

Dengan Korea Selatan, hubungan Jepang juga sudah memburuk sejak kolonisasi 1910 - 1945. Dalam medio itu, Presiden Korea Selatan, Lee Myung Bak, mengunjungi Pulau Dokdo. Pulau tak berpenghuni tersebut juga diklaim oleh Jepang masuk ke dalam teritorialnya dan menyebutnya dengan nama Pulau Takeshima.

Perdana Menteri Jepang, Yoshihiko Noda, tengah ketar-ketir menghadapi pemilihan umum yang segera dilakukan di Jepang. Ia mendapat tekanan dari dalam negeri untuk mengambil sikap tegas atas sengketa pulau dengan Korea Selatan tersebut.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement