REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pendiri WikiLeaks, Julian Assange, berbicara kepada publik untuk kali pertama setelah berbulan-bulan. Pada 19 Agustus kemarin, ia tampil di balkon Kedutaan Besar Ekuador di London.
Pidato singkatnya fokus menyeru pemerintah AS atas perilakunya terhadap organisasi pembocor tersebut.
"Perang pemerintah AS terhadap mereka yang membocorkan informasi harus berakhir," ujar Assange. "Saya meminta Presiden Obama untuk melakukan hal terbaik. Amerika Serikat harus menghentikan perburuan terhadap Wikileaks,"
Assange juga menyeru Amerika melepaskan Bradley Manning, tentara AS yang dipecat karena diduga membocorkan file-file rahasia ke WikiLeaks.
Assange juga menyatakan terima kasih kepada Presiden Ekuador, Rafael Correa, yang akhirnya memberikan suaka politik kepadanya. Assange kini bersembunyi di kantor kedutaan besar Ekuador di London.
Ia juga sempat mengecam Inggris yang semula mengancam akan menyerbut kantor Kedubes Ekuador bila negara itu memberi suaka kepada Assange. "Namun saya tahu mereka akan menjadi saksi dan itu karena anda. Inggris pasti akan tak memedulikan Konvensi Wina. Itu dilakukan karena dunia dan anda melihat."
Assange berdiri di balkon kedubes. Sementara di luar, polisi Inggris menunggu menahannya, jika ia meninggalkan kedubes. Assange memang menerima surat penahanan atas dirinya jika ia meninggalkan kantor tersebut.