Senin 20 Aug 2012 16:09 WIB

Masjid Agung Samarra, Ciri Khas Arsitektur Babilonia (1)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
 Masjid Agung Samarra, Irak.
Foto: wordpress.com
Masjid Agung Samarra, Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, Kota Baghdad, Irak, dikenal sebagai Negeri 1001 Malam. Disebut demikian, karena berbagai keunikan yang ada di kota tersebut. Mulai dari bidang kesusasteraan, cerita unik, hingga peradaban.

Karena itu, tak lengkap rasanya, bila punya kesempatan berkunjung ke Irak, tanpa menyaksikan keindahan kota tersebut.

Salah satu tempat yang layak dijadikan tujuan wisata adalah Masjid Agung Samarra. Masjid ini merupakan salah satu tempat ibadah terbesar yang pernah dibangun di dunia Islam.

Masjid tersebut dibangun pada sekitar abad ke-9 Masehi atas perintah Khalifah Al-Mutawakkil, yakni khalifah ke-10 dari Dinasti Abbasiyah, yang berkuasa di Samarra dari tahun 833 hingga 842 M.

Masjid ini terletak di sisi timur Sungai Tigris, tepatnya sekitar 125 kilometer ke arah utara ibukota Irak, Baghdad. Dan, antara tahun 836 M (221 H) hingga 892 M (279 H), Samarra merupakan ibu kota Kekhalifahan Abbasiyah.

Dalam makalahnya yang berjudul “The Mosque of al-Mutawakkil”, dosen Arkeologi Universitas Durham, Dr Derek Kennet, memaparkan, Masjid Agung Samarra mulai dibangun pada 836 M dan konstruksinya selesai dalam waktu 52 tahun.

Seiring dengan perjalanannya, masjid ini sempat mengalami kerusakan. Namun, kemudian dibangun kembali antara tahun 849 dan 852 M. Dan karena faktor usia, masjid ini dipergunakan sebagai tempat ibadah hingga akhir abad ke-11 M.

Secara sepintas, bangunan lebih mirip benteng pertahanan dibandingkan dengan masjid. Sebab, tak ada simbol-simbol khusus yang tampak dari kejauhan yang menandakan bahwa bangunan tersebut adalah tempat ibadah.

Mengapa? Karena, bentuknya memang sangat tidak mirip dengan masjid. Seperti benteng pertahanan, bangunan ini secara keseluruhan konstruksinya menggunakan batu bata yang telah melalui proses pembakaran terlebih dahulu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement