Senin 20 Aug 2012 22:30 WIB

AS Sebut Israel Teroris

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Hazliansyah
AS-Israel
Foto: finalcall.com
AS-Israel

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat menyebut rangkain kegiatan Pemerintah Zionis Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat, adalah perbuatan terorisme.

Washington mengeluarkan pernyataan yang tidak biasa, dengan mengkritik keras serangan Zionis terhadap pemukiman di Palestina.

Dalam laporan resmi yang dikeluarkan oleh Departeman Luar Negeri AS dihadapan Kongres AS menyebutkan, serangan brutal dari ekstremis Yahudi terhadap pemukiman warga Palestina, di Tepi Barat masih terus berlanjut. Laporan tersebut mencatat rangkaian tindakan terorisme yang dilakukann oleh Zionis.

Antara lain insisden serangan dan penghancuran Pemakaman Mamila di Yerusalam yang terjadi pada November 2011. ''Empat makam muslim dihancurkan, dan dipenuhi dengan coretan anti Islam,'' terang laporan tersebut, seperti dikutip kantor berita Alarabiyah, Ahad (19/8).

Insiden terorisme selanjutnya terjadi sebulan kemudian, yaitu pembakaran terhadap sebuah masjid di Yerusalem, diikuti dengan vandalisme berupa hinaan terhadap warga Islam didunia, berupa coretan dan penghinaan terhadap Nabi Muhammad. Sehari kemudian, serangan serupa terjadi di sebuah masjid di Desa Burqa, dekat Ramallah.

''AS bersimpati sangat dalam atas semua insiden tersebut. Dan memaksa pengadilan Israel untuk menjalankan hukuman secepatnya,'' dalam pernyataan resmi Departemen Luar Negeri AS.

Badan Kemanusian dan Hak Asasi Manusia di PBB, mengatakan intensitas kekejaman Zionis Israel terhadap warga Palestina semakin meningkat. PBB mencatat medio 2009 sampai 2011 aksi sepihak Israel meningkat menjadi 114 persen dari tahun-tahun sebelumnya.

''Kekerasan itu termasuk serangan fisik, pelecehan, perampasan harta benda dan tanah, dan larangan-larangan sepihak lainnya,'' tulis laporan tersebut.

 

sumber : al-arabiya
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement