REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, memperkirakan pendatang baru yang mencoba mengadu nasib di Jakarta pascalebaran kali ini jumlahnya tidak terlalu banyak. Alasannya, Pemda di daerah saat ini telah mendorong kegiatan pembangunan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan warga.
"Sehingga migran tidak mudah tertarik pindah dan lebih memilih tetap tinggal di kampung sendiri daripada merantau ke Jakarta," kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo usai menggelar kegiatan bersih sampah bersama warga di Pantai Beach Pool Ancol, Jakarta Utara, Senin.
Selain itu, lanjut Fauzi, sudah banyak warga daerah asal migran lebih baik hidupnya sehingga enggan datang ke Ibu Kota untuk mengadu nasib. "Jadi sekarang, kalau sudah berhasil di daerah untuk apa ke Jakarta," tuturnya.
Fauzi mengatakan, Pemprov DKI tidak pernah melarang untuk siapa pun datang ke Jakarta. Namun, lanjut dia, warga yang ingin datang ke Ibu Kota agar memiliki administrasi kependudukan yang menjadi aturan utama di DKI Jakarta serta memiliki keahlian dan keterampilan bekerja.
"Sosialisasi persyaratan kependudukan sipil di Ibu Kota melalui pemda setempat seringkali dilakukan sebagai upaya mempertegas orang daerah tidak terlalu mudah masuk ke Jakarta," katanya.
Fauzi menilai serangkaian upaya yang dilakukan dinilai efektif menurunkan laju pendatang baru ke Ibukota pasca Lebaran.
Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta, pada 2010 pendatang baru mencapai 59.215 orang. Angka pendatang menurun lagi menjadi 51.875 orang pada tahun 2011. Diperkirakan angka pendatang baru 2012 juga akan turun menjadi 46.155 orang.
"Setiap Lebaran angka pendatang menurun. Saat saya menjadi Gubernur, angka pendatang baru mencapai 150 ribu, tapi sekarang sudah sekitar 50 ribu jiwa," terangnya.