* Nur Ikhwan Abadi
GAZA – Pagi hari 1 Syawal 1433 Hijriah (Ahad 19/8), gema takbir dan tahmid berkumandang sejak fajar di Jalur Gaza, Palestina. Seluruh sudut Kota Gaza mengumandangkan dan meninggikan asma Allah tersebut.
Takbir dan tahmid itu membuat hati menjadi bergetar. Pagi itu benar-benar pagi yang cukup membahagiakan, kebahagiaan dan nikmat Allah yang cukup besar kami rasakan.
Setalah shalat Fajar para relawan bersiap untuk ke lapangan melaksanakan shalat Idul Fitri. Kali ini kami memilih shalat bersama dengan rakyat Gaza di sebuah lapangan sepakbola di bilangan Gaza City.
Berbaur dengan mereka merupakan kebahagiaan tersendiri, karena pagi itu terlihat di jalanan ribuan warga Gaza sudah berbondong bondong menuju lapangan.
Selain kami dari Indonesia, nampak hadir juga ikhwan-ikhwan dari Malaysia yang melaksanakan shalat bersama di lapangan tersebut.
Mereka datang ke Gaza sejak hari ke 28 Ramadhan untuk bersilaturahim dan menyerahkan berbagai bantuan untuk rakyat Gaza. Jumlah mereka sekitar 70 orang dari beberapa organisasi yang concern terhadap Aqsha dan Palestina.
Imam dan khatib khutbah kali ini adalah Ustadz Ismail Haniya, yang menjabat sebagai Perdana Menteri Palestina yang menguasai Jalur Gaza. Sekitar pukul 06.30 waktu Gaza, datanglah Ismail Haniya yang dikawal oleh beberapa pengawal pribadinya.
Ribuan warga Gaza yang sudah berkumpul segera berdiri ketika imam memerintahkan untuk bangun shalat, dan shalat pun dimulai. Rakaat pertama dimulai dengan takbir tujuh kali dikuti dengan Al-Fatihah dan membaca Surah Al-A’la, dan rakaat kedua membaca Surah Al-Ghasiyah.
Suasana khusyuk sangat tergambar kala itu, semua jamaah shalat Ied nampak sangat mengkhidmati pelaksanaan shalat Idul Fitri kali ini.
* Relawan MER-C di Jalur Gaza, Palestina