REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT - Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati, Selasa (22/8), menyerukan pasukan keamanan untuk mengakhiri bentrokan yang sedang berlangsung di kota pelabuhan utara Tripoli, Lebanon, kata kantor berita negara itu.
Dalam satu pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor medianya, Mikati mengatakan, "kami meminta komandan tentara dan pasukan keamanan untuk mengintensifkan pekerjaan mereka untuk mengakhiri pertempuran sia-sia itu."
Tentara telah menginformasikan pemerintah Lebanon bahwa pihaknya telah mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi Tripoli dan memulihkan ketenangan di sana, kata perdana menteri menambahkan.
Ia memperingatkan orang-orang di Tripoli bahwa pertempuran kontraproduktif itu hanya bisa melahirkan pembantaian, vandalisme dan perusakan.
Pertempuran antara dua lingkungan saingan Alawit Jabal Mohsen dan Sunni Bab El Tebbaneh di Tripoli telah diintensifkan Selasa dan menyebabkan dua orang tewas serta lebih dari 35 lainnya terluka.
Militer Lebanon mengatakan sebelumnya dalam satu pernyataan bahwa seorang perwira tentara dan 10 prajurit terluka dalam bentrokan. Pertempuran sengit pecah pada Senin malam di bekas luka pertempuran wilayah Tripoli.
Tentara Lebanon berhasil memulihkan ketenangan pada dini hari Selasa sebelum tembakan sniper memecahkan ketenangan dan bentrokan kembali berkobar.