REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA - Kelompok OPM pimpinan Jhon Yogi diperkirakan memiliki senjata sekitar 20 pucuk dengan berbagai jenis yang sebagian besar merupakan senjata hasil rampasan dari anggota TNI dan Polri.
Kapolres Paniai AKBP Anthon Diantje kepada ANTARA Jayapura, Rabu mengakui, jumlah tersebut bertambah karena saat kelompok tersebut melakukan penembakan hingga menewaskan Brigadir Yohan Kasimatau, Selasa (21/8) juga membawa serta senjata V2 yang dibawa korban.
Jhon Yogi yang merupakan anak dari Tadius Yogi juga diduga memiliki amunisi yang cukup banyak dan itu terbukti saat kontak berlangsung dari pukul 14.00 WIT hingga 17.00 WIT."Tanpa memiliki dukungan amunisi yang cukup tidak mungkin OPM mampu bertahan dengan terus melakukan kontak senjata," kata Diantje.
Kapolres Paniai mengatakan, pihaknya kini tidak lagi melakukan pengejaran terhadap kelompok itu karena pihaknya lebih memilih melakukan patroli terutama di lokasi lokasi yang diduga menjadi tempat persembunyian TPN/OPM.
"Saat ini anggota sedang memeriksa lokasi lokasi yang diduga menjadi tempat persembunyian mereka ( OPM) terutama di sekitar Enarotali, ibukota Kab.Paniai," jelas AKBP Diantje.
Brigadir Yohan Kasimatau tewas ditembak OPM saat mencuci mobil di ujung lapangan terbang Selasa pagi sekitar pukul 10.30 WIT, dan senjata yang di bawa korban yakni jenis V2 dibawa lari dengan menggunakan speed boat.
Jenasah korban saat ini sudah dievakuasi ke Nabire, dimana istri dan anaknya tinggal, namun Kamis (23/8) dijadwalkan kembali dievakuasi ke Jayapura untuk dimakamkan dikampung halamannya di Depapre, Kabupaten Jayapura.