Rabu 22 Aug 2012 18:46 WIB

Akhir Libur Lebaran Arus Lalin Ibukota Ramai Lancar

Rep: Rizky Jaramaya / Red: Chairul Akhmad
 Suasana di ruas jalan Semanggi dan Gatot Subroto yang masih lengang dari kendaraan, Jakarta, Selasa (21/8).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Suasana di ruas jalan Semanggi dan Gatot Subroto yang masih lengang dari kendaraan, Jakarta, Selasa (21/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Akhir libur lebaran sejumlah ruas jalan di Ibukota Jakarta terpantau ramai lancar. Selain itu, volume jumlah kendaraan arus balik sampai saat ini belum ada tanda-tanda peningkatan.

Salah satu petugas TMC Polda Metro Jaya, Briptu Harlem, mengatakan arus lalu lintas yang terpantau padat adalah di sekitar wilayah puncak. "Kepadatan kendaraan dimulai dari pospol Rindu Alam, baik yang mengarah ke puncak maupun sebaliknya," ujarnya, Rabu (22/8).

Dia menambahkan, saat ini pihak kepolisian memberlakukan sistem satu arah dan buka tutup jalan. Sementara itu, arus lalu lintas di wilayah Jakarta Selatan, terutama di daerah Ragunan arus lalu lintas terpantau ramai lancar. Namun, terjadi sedikit kepadatan di sekitar Cilandak.

Sedangkan arus lalu lintas di sekitar TMII juga terpantau ramai lancar. Kepadatan arus lalu lintas terjadi di depan Terminal Kampung Rambutan. Sebab, pemudik mulai berdatangan.

"Di sekitar Kampung Rambutan, kepadatan terjadi karena antrean bus dari luar kota yang mulai berdatangan," ujar Harlem.

Selain itu, arus lalu lintas di seputaran Ancol juga terpantau ramai lancar. Dan arus lalu lintas di sekitar Stasiun Senen terpantau padat. "Untuk arus lalu lintas di wilayah Jakarta dan sekitarnya saat ini terpantau ramai lancar. Titik kemacetan paling padat hanya terjadi di wilayah Puncak," kata Harlem.

Volume kendaraan pemudik yang masuk ke wilayah Jakarta diprediksi akan dimulai malam ini, sampai besok pagi. Sementara itu, jalur 3 in 1 diberlakukan kembali mulai Kamis (23/8).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement