Rabu 22 Aug 2012 21:58 WIB

Rengkuh Jamaah dengan Menjadi Pengurus Masjid

Rep: Fenny Melisa/ Red: Chairul Akhmad
  Seorang warga tengah shalat di sebuah masjid (ilustrasi).
Foto: Republika/Edwin
Seorang warga tengah shalat di sebuah masjid (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menurunnya jumlah jamaah masjid saat ini menurut Dewan Masjid Indonesia (DMI) disebabkan karena banyaknya jamaah yang masih pulang ke kampung halaman untuk merayakan Idul Fitri bersama sanak saudara.

Namun, jika penurunan jamaah tersebut masih terjadi pascaliburan lebaran, hal tersebut perlu diantisipasi oleh para pengurus masjid agar masyarakat tetap memakmurkan masjid.

"Seperti dengan mengajak para jamaah menjadi pengurus masjid atau mengadakan acara pengajian rutin. Buat kegiatan mampu merengkuh jamaah untuk kembali ke masjid," ujar Wasekjen DMI, Muchlas Bastari, Rabu (22/8).

Muchlas menuturkan, saat ini kecenderungan masyarakat untuk beraktivitas di masjid cukup baik. Dari tahun ke tahun, aktivitas masjid meningkat terutama di masjid daerah. "Bahkan saya perhatikan ada beberapa aktivitas masjid yang dipelopori anak-anak muda," kata dia.

Selain itu, para pengurus masjid perlu memberi ruang kreasi bagi para jamaah. "Beri ruang bagi jamaah bapak-bapak, ibu-ibu, dan anak muda agar bisa memakmurkan masjid dengan kegiatan yang sesuai bagi mereka," imbau Muchlas.

Perlu diperhatikan pula, lanjut dia, kenyamanan beribadah para jamaah. "Perhatikan hal-hal kecil yang dapat mengganggu kenyamanan beribadah seperti kebersihan kamar mandi, kondisi air wudhu, sound system, dan lain-lain yang berkaitan dengan kenyamanan beribadah," ujarnya.

Muchlas juga menambahkan, para pengurus masjid perlu memerhatikan jumlah jamaah yang datang pada waktu shalat Subuh. Menurutnya, grafik penurunan jamaah dapat terlihat saat shalat Shubuh.

Shalat Isya pun terkadang para jamaah masih berada di perjalanan pulang menuju rumah. Jadi, indikator penurunan jumlah jamaah dilihat dari shalat Subuh yang dilakukan para jamaah sebelum beraktivitas lainnya pada hari itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement