REPUBLIKA.CO.ID, KUALALUMPUR -- Israel tidak dapat menyerang Iran sendirian, kata mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad. Politisi 86 tahun itu menyebut Israel berani mengancam Iran karena mendapat dukungan dari sekutu abadinya, Amerika Serikat.
"Israel berani melakukan gerakan kekerasan terhadap Iran karena dukungan Amerika Serikat," sebut Mahathir di Kualalumpur, Rabu (22/8).
Menurut Mahathir, AS terkenal lebih dulu memulai aksi militer terhadap negara lain. "Bahkan ketika tidak ada pembenaran yang cukup untuk tindakan seperti itu," sebut Mahathir.
Lebih jauh pemilik toko roti 'The Loaf' itu menyatakan, "AS adalah satu-satunya pembela Israel. AS berada di balik serangan-serangan yang mungkin dilakukan Israel."