REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah AS, Rabu (22/8), mengecam kekerasan yang dilakukan puluhan remaja Yahudi terhadap pemuda Palestina di Jerusalem, Jumat (17/8).
"Kami mengutuk sekeras-kerasnya aksi kekerasan dan kebencian tak berperasaan itu," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland dalam satu pernyataan tertulis.
Nuland mengatakan aksi kekerasan "diskriminatif" tersebut "merendahkan dan merusak" upaya perdamaian antara Israel dan Palestina.
Dalam serangan Jumat dini hari, puluhan remaja Yahudi diduga menyerang tiga pemuda Arab yang sedang lewat, termasuk Junali, di Lapangan Zion di bagian tengah Jerusalem.
Menurut beberapa saksi mata, para penyerang memukuli pemuda Arab tersebut sambil meneriakkan kata-kata rasis. Mereka terus memukuli Julani hingga pingsan akibat luka-lukanya.
Sejauh ini, polisi Jerusalem telah menangkap sedikitnya delapan orang Yahudi yang berusia di bawah umur dan dicurigai ikut dalam pemukulan itu.
"Kami menyambut baik pengutukan ... oleh Perdana Menteri Israel (Benjamin) Netanyahu mengenai aksi kekerasan rasisme dan seruannya bagi penyelidikan penuh oleh polisi," kata Nuland.
Ia menyatakan para pelaku aksi brutal tersebut "harus dimintai pertanggung-jawaban".
Ikuti Whatsapp Channel Republika