REPUBLIKA.CO.ID, SINGARAJA---NM (39), seorang warga Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali nekat mencuri seekor sapi, milik orang tuanya sendiri karena tergiur seorang pelayan kafe. Sapi yang terikat di kandang, kemudian dijual dan uangnya digunakan berfoya-foya bersama seorang wanita pelayan kape, kata Kepala Bagian Operasional Polres Buleleng, Ida Putu Wedana Jati, di Singaraja, Kamis.

Polsek Sukasada yang dipimpin Kapolsek Sukasada Made Widana melakukan penyelidikan dan penyidikan atas hilangnya seekor sapi milik I Ketut Niria (67). Hasilnya, sapi yang berada di kandang itu ternyata diambil oleh anak kandung korban yang diketahui bernama NM (39), hingga kemudian laporan kasus tersebut dicabut korban sendiri dan tidak dilanjutkan secara hukum.

Bahkan disebut-sebut, aksi pencurian yang dilakukan anak kandung korban itu lantaran terbuai dengan seorang pelayan kape, sehingga nekat melakukan cara-cara untuk mendapatkan uang.

Ida Putu Wedana Jati mengakui, adanya pencabutan laporan atas kasus pencurian yang merupakan delik aduan, di mana dari hasil penyelidikan sapi milik korban tersebut diambil oleh anaknya dan dijual dengan harga Rp 5 juta.

Kabag Ops Wedanajati didampingi Kapolsek Sukasada, Made Widana mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan dan pemeriksaan terhadap pelaku NM diakui hasil penjualan sapi sebesar Rp 5 juta digunakan berfoya-foya dengan seorang pelayan kape, termasuk pergi berdua ke Banyuwangi, Jawa Timur.

Aksi pencurian sapi tersebut terjadi awal bulan Juli lalu dan korban I Ketut Niria melaporkannya ke Mapolsek Sukasada.

Dari hasil penyelidikan dan penyidikan akhirnya terungkap sapi tersebut dicuri oleh anak korban sendiri lantaran jatuh cinta dengan seorang pelayan kafe.

Laporan delik pengaduan pencurian tersebut dicabut korban, sehingga penyidikan kasus pencurian sapi di Desa Panji dihentikan polisi, dan pelaku dipulangkan setelah menjalani pemeriksaan secara intensif di Mapolsek Sukasada.

Ikuti Whatsapp Channel Republika