REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Unsur musyawarah pimpinan daerah (Muspida), tokoh masyarakat dan pemuka agama Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, terus melakukan mediasi untuk mencegah terulangnya konflik antarkelompok masyarakat.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar, mengatakan saat ini sedang didalami lebih lanjut latar belakang konflik.
Masing-masing pihak yang terlibat bentrok juga diimbau tidak mudah terprovokasi. "Harus ada keinginan dari masyarakat untuk menghindari konflik karena sebenarnya mereka bertetangga," ujar Boy, Kamis (23/8).
Kepolisian RI berharap para warga bisa duduk bersama dan berdialog dengan mengedepankan cara-cara damai.
Bentrokan berawal dari seorang warga Binangga yang dihadang pemuda mabuk asal Desa Padende saat melintas di Desa Beka. Korban penghadangan kemudian melapor ke rekannya, dan terjadilah bentrokan.
Bentrok awalnya hanya melibatkan warga dari dua desa bertetangga, Desa Padende dan Binangga. Namun, kini meluas hingga ke lima desa dan melibatkan ratusan warga. Lima rumah hangus terbakar akibat amuk massa.
Seorang warga dilaporkan tewas. Massa mempersenjatai diri dengan parang, senapan angin, bom molotov, panah, ketapel dan senjata api rakitan.