Jumat 24 Aug 2012 11:36 WIB

SBY: UNESCO Bilang, Indonesia Siap Ikut Kompetisi Global

Rep: Esthi Maharani/ Red: Dewi Mardiani
Buta huruf
Foto: Blogspot
Buta huruf

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Indonesia dapat penghargaan dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) untuk 2012. Alasannya, Indonesia dianggap berhasil menjalankan program literasi atau pemberantasan buta huruf. Menurut UNESCO, capaian ini membuktikan Indonesia mampu tampil di dunia internasional.

Menurut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, UNESCO menyatakan bahwa pada 2009 ill rate Indonesia sudah 93 persen. Angka ini setara dengan Malaysia yang juga 93 persen dan Singapura 95 persen.

Ia juga mengatakan penghargaan ini menjadi sangat penting karena untuk jangka penjang, pembangunan Indonesia bisa ditingkatkan  "Dengan capaian ini, dinilai UNESCO, Indonesia siap berkompetisi secara global," katanya, di Istana Bogor, Jumat (24/8).

Dalam rilisnya, UNESCO menyampaikan, Indonesia menerima satu dari dua penghargaan bergengsi UNESCO King Sejong Literacy Prizes atas program bertajuk "Peningkatan Kualitas Pendidikan Literasi Melalui Literasi Kewirausahaan, Budaya Membaca, dan Pelatihan Para Pendidik."

Program ini melibatkan tiga juta orang, sejumlah daerah yang mengedepankan pemberantasan buta huruf pada wanita dengan mengombinasikan keahlian dasar, dan pelatihan literasi mendasar.

Selain Indonesia, Rwanda juga meraih penghargaan UNESCO King Sejong Literacy Prize melalui program bertajuk "Program Literasi Orang Dewasa Nasional". Program ini terpilih karena memfokuskan penerapannya kepada perempuan dan remaja putus sekolah serta telah menjangkau lebih dari 100 ribu orang yang tersebar di 3.500 pusat literasi.

Sementara itu, Bhutan dengan program berjudul "Program Pendidikan Informal dan Berkelanjutan" dianugerahi penghargaan UNESCO Confucius Prizes for Literacy dan Kolombia meraih penghargaan yang sama dengan program bertajuk "Program Sistem Interaktif (Transformemos Educando)".

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement