REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Ratusan warga Israel turun ke jalan-jalan di Tel Aviv. Mereka memerotes rencana serangan militer Israel terhadap Iran. Mereka juga mengutuk sikap pemerintah Israel terkait ketidaksetaraan sosial dan langkah penghematan pemerintah. Menurut The Jerusalem Post, Kamis (23/8) malam para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan seperti "Tidak untuk perang".
Mereka mengutuk pemerintah Israel untuk ketidaksetaraan sosial dan langkah penghematan pemerintah. Para pengunjuk rasa juga berdemonstrasi di luar markas besar Departemen Urusan Militer. Para pengunjuk rasa memperingatkan pemerintah, tentang konsekuensi dari serangan militer terhadap Iran.
"Kami memerotes Menteri Urusan Militer Israel Ehud Barak dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Rencana mereka meluncurkan perang akan membahayakan seluruh wilayah. Mereka mencoba mengalihkan perhatian dari masalah pemotongan anggaran dan tingginya pengguran," kata salah seorang demonstran.
Para pendemo menyatakan, akan terus melakukan aksi sampai serangan terhadap Iran tak jadi pilihan. Sebab menurut mereka serangan terhadap Iran akan berdampak buruk pada rakyat Israel.
Selama ini, Barak telah menyatakan kesungguhannya untuk melakukan serangan ke Iran. Mantan Menteri Pertahanan Israel Matan Vilnai juga mengklaim, rezim Tel Aviv siap untuk perang 30 hari dengan Iran. Namun beberapa mantan pejabat militer justru menyuarakan penentangan terhadap rencana perang tersebut.