REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq menyatakan, Kementerian Pertahanan (Kemhan) sepakat untuk tidak membeli tank Leopard bekas dari Belanda.
"Kemhan sudah putuskan tidak akan membeli tank Leopard dari Belanda. TNI AD juga sudah setuju dan akan membeli tank dari Jerman," kata Mahfudz di Jakarta, Jumat (24/8).
Ditambahkannya, pembelian tank dari Jerman, lebih murah dan memiliki kualitas yang baik. "Lagi pula, Jerman adalah negara yang memproduksi langsung, sedang Belanda bukan produsen sehingga menjadi mahal," kata Mahfudz.
Pembelian tank dari Jerman, ujar politisi PKS itu, karena tidak ada persyaratan yang diminta.
"Beda dengan Belanda. Belanda meminta persyaratan yang menyangkut internal Indonesia seperti masalah HAM, masalah Papua. Kalau beli tank dari Jerman, tak ada persyaratan seperti itu dan bisa dilakukan tranfer teknologi dengan PT Pindad," ujar Mahfudz.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Tubagus Hasanuddin menyatakan, Komisi I DPR RI memberi sinyal kepada Kemhan dan TNI untuk membeli tank Leopard bekas dari Belanda. "Tapi pembelian itu harus melalui mekanisme goverment to goverment (G to G) dan tak melibatkan makelar alias rekanan atau pihak ketiga," kata Tubagus.