Jumat 24 Aug 2012 18:21 WIB

Elektabilitas Ical Rendah, Solidaritas Golkar Bermasalah?

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Aburizal Bakrie.  (Tahta Aidilla/Republika)
Aburizal Bakrie. (Tahta Aidilla/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Masih rendahnya elektabilitas Abu Rizalbakrie di sejumlah survei mencerminkan adanya persoalan soliditas di internal Partai Golkar. "Tidak semua kader di internal mendukung pencalonan Ical sebagai presiden," kata Pengamat Politik Universitas Gadjah Mada, Ary Dwipayana kepada Republika, Jum'at (24/8).

Ary mengatakan berkaca dari hasil putusan Rapimnas ke-III Partai Golkar, tampak bahwa dukungan kepada Ical hanya beralasa dari kalangan elite partai. Sementara pengurus di tingkat akar rumput belum sepenuhnya mendukung Ical. Padahal kelompok ini merupakan mesin partai yang menentukan bekerja atau tidaknya program-program partai.

Persoalan soliditas internal menurut Ary tak lepas dari mekanisme pemilihan Ical sebagai capres dari Partai Golkar yang tidak demokratis. Kondisi menurut Ary membuat sejumlah faksi yang berseberangan dengan Ical gundah lantaran tidak diberikan peluang untuk mengusung calonnya.

Ary menyatakan, Ical harus membangun kesepakatan di antara berbagai faksi yang ada di internal Golkar. Caranya menggandeng para elite partai yang bermuara pada soliditas kerja mesin partai. Namun begitu Ary pesimis cara ini akan bisa berhasil.

Ketidakmampuan Ical menggandeng faksi-faksi yang berseberangan dengannya menurut Ary akan menjadi batu sandungan di Pemilu Presiden 2014. Kader-kader terbaik Golkar yang merasa suaranya tidak diakomodasi partai bisa saja menyeberang ke partai lain untuk mendukung kandidat calon presiden di luar Ical, atau malah bahkan maju sebagai calon presiden menyaingi Ical. "Jangan lupa Golkar adalah partai yang memiliki suprlus kandidat," kata Ary.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement