REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Aktivitas perdagangan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat satu minggu setelah Lebaran masih belum normal. Rupanya sebagian besar pedagang di pasar tersebut masih mudik.
Berdasar pantauan, Sabtu (25/8) suasana pasar grosir tekstil terbesar se-Asia Tenggara itu masih terlihat sepi. Mayoritas pertokoan masih tutup kecuali di Gedung Blok C yang buka sedangkan untuk Blok A, B, dan F masih tutup total.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya, Blok C adalah satu-satunya yang buka mulai hari kedua lebaran," kata seorang pengelola Pasar Tanah Abang Blok C, Ulfi. Ulfi mengatakan blok C buka karena pedagang-pedagang di blok tersebut yang kebanyakan tidak mudik.
"Pedagang di sini rata-rata pendatang dari Sumatera yang sudah berdomisili lama di Jakarta dan tidak mudik. Jadi mumpung blok-blok yang lain tutup, mereka mencari kesempatan untuk tetap berdagang," katanya.
Pasar Tanah Abang blok C menjual pakaian batik, baju muslim, dan anak-anak. Namun, Ulfi mengatakan hingga saat ini grosir-grosir pakaian muslim belum mulai buka di blok tersebut. Menurut dia, kondisi itu akan mulai normal kembali pada Senin (27/8) karena semua blok (A, B, C dan F) telah beroperasi seperti biasa.
" Semua blok akan buka dan akan kembali ramai seperti biasanya Senin," katanya. Sementara itu, seorang pedagang pakaian batik di Pasar Blok C,Anwar mengaku hingga seminggu pasca lebaran ini pembeli baru berkembang lima persen dari hari-hari normal.
" Untuk saat ini bisa dibilang hancur, mungkin sebulan kemudian jumlah pembeli baru bisa diperkirakan pulih," kata pria yang mengaku telah berdagang batik di Pasar Tanah Abang 30 tahun silam. Sementara pedagang pakaian kasual seperti kaos, Jaket dan celana jeans,Ronald menjelaskan saat ini berjualan hanya untuk melayani para pelanggan saja.
" Kita buka sebetulnya untung-untungan, walaupun sepi kan tetap ada yang lalu-lalang. Tapi tujuan utama kami adalah melayani pelanggan yang sudah lama sama saya," katanya yang baru membuka tokonya pada H+5 lebaran.