REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta, Purba Hutape, mengatakan jumlah pendatang pada H+1 hingga H+7 Lebaran tahun lalu berjumlah 52.000 ribu orang. Jumlahnya diperkirakan tahun ini menurun pada kisaran 45.000 hingga 48.000 pendatang.
Pendataan para 'wajah baru' itu dilakukan melalui bandara, terminal, stasiun kereta, jalan tol dan jalan nontol. Tempat-tempat tersebut dapat mencatat pengendara yang melintas melalui pos-pos pengamanan lebaran karena telah menggunakan cctv.
''Pemprov DKI Jakarta akan berkoordinasi dengan rt untuk mengetahui secara pasti jumlah pendatang,'' kata Purba.
Lebih jauh, dia mengatakan pencegahan penduduk datang ke Jakarta harus melalui langkah-langkah yang paripurna atau terpadu. Sehingga, tindakannya tidak hanya sebatas Operasi Yustisi. Operasi Yustisi yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta hanya sebagai pelengkap.
"Daerah pengirim kaum urban juga memakmurkan rakyatnya ," kata Purba. ''Selain itu, pembangunan tersebar dan merata di berbagai daerah sehingga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan per kapita.''