REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Empat jenazah korban pesawat PA31 Piper Navajo Chief Tain yang ditemukan di lereng Gunung Mayang, Kabupaten Kutai Timur, dievakuasi ke RSUD AW Sjahranie Samarinda, pada Senin dini hari sekitar pukul 02.55 Wita.
Diiringi puluhan personel kepolisian, Tim SAR serta anggota DVI (Dissaster Victim Identification) Polda Kaltim, empat kantong jenazah yang dibawa menggunakan empat ambulans selanjutnya dipindahkan ke ruang tunggu kamar mayat RSUD AW Sjahranie.
Beberapa saat kemudian, keempat kantong jenazah itu dimasukkan ke kamar mayat RSUD AW Sjahranie Samarinda.
Kasat Samapta Polresta Samarinda, Komisaris H.Tampubolon yang ikut dalam tim evakuasi korban dari Gunung Mayang mengatakan, proses evakuasi berlangsung lama akibat medan yang sulit dan terjal.
"Proses evakuasi berlangsung lama karena medannya sangat sulit dan berada di atas bukit. Kondisi pesawat hancur dan terbakar," ungkap H Tampubolon.
Sebelumnya, Kabid Dokkes Polda Kaltim, Komisaris Besar Budi Heryadi mengatakan, proses identifikasi korban pesawat Piper itu akan dilakukan di RSUD AW Sjahranie Samarinda.
"Kami telah membentuk dua posko untuk mengidentifikasi korban pesawat jatuh itu. Posko ante mortem di Bandara Temindung dan pos mortem di RSUD AW Sjahranie Samarinda," katanya.
"Di posko ante mortem itu kami akan mengumpulkan ciri-ciri fisik dan properti terakhir kali digunakan korban sebelum dinyatakan hilang dari phak keluarganya selanjutnya akan dicocokkan melalui proses identifikasi di pos mortem," ungkap Budi Heryadi.
Keempat korban pesawat survei itu ditemukan Ahad sore (26/8) sekitar pukul 17.25 Wita di lereng Gunung Mayang Kabupaten Kutai Timur.