Senin 27 Aug 2012 07:27 WIB

Banyak Misteri di Sekitar Neil Armstrong

Rep: Fernan Rahadi/ Red: M Irwan Ariefyanto
Neil Armstrong
Foto: ap
Neil Armstrong

REPUBLIKA.CO.ID, Neil Alden Armstrong berjalan di permukaan Bulan dalam waktu dua jam dan 32 menit. Langkah Armstrong di Bulan pada 20 Juli 1969 itu jadi momentum bersejarah. Ketika itulah lahir pernyataan Armstrong yang terkenal, 'one small step for a man, one giant leap for mankind'.

Rekan Armstrong, Edwin 'Buzz' Aldrin, mengikutinya di belakang. Aldrin hanya berjalan kurang dari 15 menit. Kedua astronaut tersebut kemudian memancangkan bendera Amerika Serikat (AS), mengumpulkan sampel bebatuan, dan mengambil foto sebelum kembali ke pesawat mereka.

Armstrong, yang hingga kini dipercaya sebagai manusia pertama yang berjalan di Bulan, mengembuskan napas terakhir pada Ahad (26/8) dalam usia 82 tahun. Astronaut asal Wapakoneta, Ohio, AS, itu meninggal akibat komplikasi prosedur jantung.

Sepanjang hidupnya, Armstrong dua kali melakukan perjalanan ke luar angkasa. Pertama saat dia menjadi komandan pada misi pesawat Gemini 8 pada 1966. Perjalanan tersebut nyaris berujung pada bencana dan membuat Armstrong sempat depresi. Akan tetapi, pada misi keduanya bersama Apollo 11, Armstrong bersama Aldrin dan Michael Collins berhasil membuat sejarah dengan mendarat di Bulan. Perjalanan tersebut menghabiskan waktu empat hari dengan jarak tempuh nyaris 250 ribu mil atau sekitar 402 ribu kilometer.

Sekembalinya dari Bulan, ketiga astronaut itu dielu-elukan sebagai pahlawan. Tidak seperti Yuri Gagarin, kosmonaut asal Uni Soviet yang merupakan manusia pertama melakukan perjalanan ke luar angkasa, ia tidak mau masuk ke dalam ingar-bingar dunia selebritas.

Minatnya untuk melakukan perjalanan ke luar angkasa memang menjadi keinginan Armstrong sejak kecil. Sedari usia kanak-kanak, pria kelahiran 5 Agustus 1930 itu sudah menjadi penerbang. Ia bahkan telah mendapatkan izin pilotnya dalam usia 16 tahun.

Pada masa remajanya Armstrong mempelajari teknik penerbangan dan berhasil mendapatkan gelar dari Purdue University dan University of Southern California. Ia sempat mengabdi untuk Angkatan Laut dan menjalani 78 misi peperangan selama Perang Korea. "Ia adalah yang terbaik dan saya akan sangat merindukannya," kata Collins.

Seusai misi historis di Bulan, Armstrong bekerja untuk NASA. Namun tak lama, ia keluar dari tempat tersebut dan mengajar teknis di University of Cincinatti hingga nyaris satu dekade.

''Banyak orang tidak tahu siapa Armstrong'', dengan kata-kata itulah Tom Wolfe memperkenalkan Neil Armstrong di dalam karya masterpiece-nya The Right Stuff. Armstrong adalah karakter nyata yang ditulis Wolfe dalam bukunya tersebut.

Banyak misteri yang menyertai Armstrong, termasuk soal teori konspirasi yang menyatakan pendaratan manusia di Bulan adalah sebuah kebohongan. AS diduga melakukan rekayasa untuk memenangkan Perang Dingin dengan Uni Soviet dan membangun citra seusai kekalahan dalam perang Vietnam. Debat soal ini telah berlangsung selama beberapa dekade.

Armstrong tidak banyak berkomentar soal konspirasi ini. Dia hanya menyebut alasannya pergi ke Bulan adalah sifat manusia yang suka menghadapi tantangan. Beberapa situs internet dan blog juga pernah menyebut Armstrong menjadi Muslim setelah mendengar suara azan di Mesir karena suaranya sama seperti yang pernah ia dengar ketika di Bulan. Namun, kabar itu tak pernah bisa dibuktikan.

sumber : ap, reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement