REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan para petugas pemadam kebakaran harus selalu siap menghadapi bencana kebakaran yang tengah marak terjadi di Jakarta.
"Petugas pemadam kebakaran harus selalu siap sedia menghadapi bencana kebakaran yang marak terjadi di ibukota akhir-akhir ini," kata Fauzi dalam upacara pembukaan diklat Teknis Substantif Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta di Ciracas, Jakarta Timur, Senin (27/8). Fauzi mengungkapkan mayoritas penyebab kebakaran di Jakarta terjadi karena hubungan arus pendek listrik atau korsleting.
"Penyebab kebakaran di ibukota didominasi oleh terjadinya korsleting listrik. Selain itu, disebabkan juga oleh kompor meledak dan lain-lain," ujar Fauzi.
Fauzi berharap melalui penyelenggaraan diklat tersebut, para petugas pemadam kebakaran dapat mengerjakan tugasnya dengan lebih baik, lebih cepat dan lebih sigap.
"Kalau petugasnya lebih cepat dan sigap, maka kebakaran juga bisa lebih cepat dipadamkan. Bencana kebakaran adalah bencana yang serius karena berkaitan dengan keselamatan manusia dan harta benda," kata Fauzi.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Provinsi DKI Jakarta Paimin Napitupulu menambahkan tujuan dari diklat tersebut adalah untuk meningkatkan kompetensi kinerja para petugas pemadam kebakaran.
"Selain itu, diklat ini juga ditujukan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan teknis serta membina sikap mental, sehingga para petugas dapat bekerja dengan lebih profesional," ujar Paimin.
Diklat tersebut diikuti oleh total 613 personel yang terdiri atas Diklat Damkar I sebanyak 455 personel, Diklat Kepala Peleton 50 personel, Diklat Kepala Regu 50 personel, Medical First Responder 30 personel dan Diklat Penyelidik Kebakaran 28 personel.