REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA--Desain masjid karya arsitek Turki dinilai telah mencapai kategori "terburuk" dalam 80 tahun terakhir. Hal itu dikatakan Kepala Direktorat Agama Turki, Mehmet Gormez, ketika meresmikan sebuah masjid di provinsi Marmara, Yalova, Sabtu (25/8) kemarin.
"Selama era Republik, tidak ada kekhasan dalam setiap desain masjid baru," kata dia seperti dikutip hurriyetdailynews.com, Senin (27/8). Meski demikian, mulai ada perubahan lantaran diskusi antar para arsitek soal rancang desain masjid aktif dilakukan.
"Itu yang membahagiakan. Para arsitek mulai berbicara tentang spiritualitas masjid," ujarnya.
Menurut Gormez, tidak mungkin umat Islam mengandalkan arsitektur non-Muslim untuk membangun masjid. Apalagi saat ini, sudah banyak warga Armenia yang datang untuk menjadi arsitek masjid, terutama setelah era Turki Ustmani.
Karena itu, kata Gormez, solusi dari stagnasi ide para arsitek Muslim adalah meyakinkan mereka bahwa tidak ada pelanggaran ketika seorang arsitek merancang masjid hanya karena khawatir dicap tidak sekular. Selain itu, masjid-masjid di Turki perlu menarik para pemuda untuk mendatangi dan meramaikan masjid.
"Non-Muslim mungkin dapat membangun, tapi hanya umat Islam yang dapat memakmurkan masjid," pungkasnya.