REPUBLIKA.CO.ID, AKARTA --Dewan Pengurus Pusat Ahlulbait Indonesia mendesak Kepolisian RI untuk segera menangkap para pelaku yang melakukan tindakan kekerasan dalam kerusuhan antarkelompok di di Desa Karanggayam dan Bluuran, Omben, Sampang, Madura, Jawa Timur.
Sekretaris Jenderal Ahlulbait Indonesia Ahmad Hidayat, menyatakan percaya Polri bisa memberikan perlindungan dan pengayoman hukum. Ia menjelaskan tragedi tersebut kembali terulang hanya delapan bulan sejak kerusuhan serupa Desember tahun lalu demgan eskalasi meningkat. Kondisi itu, menurut dia, adalah ancaman serius dan pihak keamanan bertanggung jawab.
Hidayat bersama sejumlah pengurus lainnya mendatangi Bareskrim Mabes Polri untuk melaporkan kembali peristiwa berdarah di Sampang. Mereka membawa pernyataan sikap yang menyesalkan dan mengecam pelaku penyerangan hingga menimbulkan korban meninggal dan luka-luka.
a menambahkan, sebelumnya pada 2011 telah menyerahkan bukti berupa video dan diterima Wakil Kepala Bareskrim. "Seakan-akan peristiwa ini antara Muslim Sunni dan Syiah. Ulah dilakukan oleh sekelompok preman yang berjubah agama. Mereka adalah kelompok yang kemana-mana membawa informasi menyesatkan, terutama bagi Syiah," ujar Hidayat saat ditemui di gedung Bareskrim, Senin (27/8).
Saat ditanya, siapa yang dilaporkan, ia mengatakan tidak mau mendahului polisi sebab menurutnya polisi telah mempunyai data dan mampu mengusut pelaku.