REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Kebudayaan Provinsi DIY segera merevitalisasi lima bangunan dan benda cagar budaya sebagai bagian dari upaya pelestarian bangunan karena memiliki nilai sejarah.
"Selain Tugu Pal Putih, masih ada bangunan lain yang direvitalisasi. Bangunan tersebut tersebar di sejumlah tempat dan memiliki sejarah yang tidak terpisahkan dengan DIY," kata Kepala Bidang Sejarah, Purbakala dan Museum Dinas Kebudayaan DIY Nursatwika di Yogyakarta, Selasa.
Keempat bangunan yang direvitalisasi tersebut adalah Warung Sate Puas di Jalan Gamelan Yogyakarta, Masjid Pathok Negoro Mlangi, Benteng Vredeburg dan Pura Pakualaman.
Di Warung Sate Puas, revitalisasi akan difokuskan di bagian pendopo serta atap bangunan dan diharapkan sudah dapat diselesaikan pada Oktober. Bangunan yang menjadi warung sate tersebut dahulu merupakan bagunan yang digunakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX untuk menyusun strategi Serangan Umum 1 Maret 1949.
"Kami membeli bangunan itu dari pemiliknya dengan harga Rp2 miliar dan baru dilakukan revitalisasi," katanya.
Setelah revitalisasi selesai dilakukan, bangunan yang cukup luas tersebut kemudian akan dimanfaatkan sebagai Kantor Dewan Kebudayaan DIY serta untuk kepentingan pariwisata. "Dengan digunakan sebagai kantor dan tujuan wisata, diharapkan kelestarian bangunan akan terjaga karena nanti akan ada dana untuk perawatan dan kebutuhan lain," katanya.
Sementara itu, revitalisasi di Benteng Vredeburg dilakukan dengan memperbaiki diorama serta memulihkan kembali fungsi jagang atau parit yang ada di depan benteng. Selain memulihkan parit, juga akan ditambah air mancur serta adanya pencahayaan yang lebih baik di Benteng Vredeburg. Pekerjaan revitalisasi tersebut diharapkan selesai pada Oktober.
Sedangkan di Tugu Pal Putih, revitalisasi dilakukan dengan membuat taman berbentuk kotak seluas dua meter persegi mengelilingi Tugu. Di sekeliling taman juga akan dibuat pedestrian dengan lebar setengah meter.
Masyarakat akan dilarang menaiki Tugu untuk berfoto seperti yang selama ini kerap dilakukan. Masyarakat bisa berfoto dari pedestrian yang telah ada, sehingga Tugu bisa terjaga kelestariannya.
Pekerjaan revitalisasi di Tugu tersebut akan dilanjutkan dengan pembuatan diorama luar ruang yang menceritakan sejarah dan filosofi Tugu. Pembuatan diorama tersebut, rencananya dilakukan pada 2013.
"Untuk di Puro Pakualaman, revitalisasi dilakukan di bagian atapnya. Diharapkan seluruh pekerjaan bisa selesai tahun ini," katanya.