REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kenaikan anggaran untuk mudik di tahun 2013 bakal diarahkan pada moda alternatif pemudik dan meminimalisir tingkat kecelakaan pemudik. Anggaran itu akan digunakan untuk membiayai pelayanan mudik gratis, penambahan jumlah kapal, dan yang terpenting dana digunakan untuk membiayai jasa pengangkutan unit sepeda motor pemudik, yaitu dengan kereta api (KA) dan truk.
''Harus gratis ya. Sebab sama saja kalau tidak gratis,'' papar Menteri Perhubungan, E E Magindaan. Ia menjelaskan, karena jika tidak dibebaskan biaya, maka pemudik akan tetap memilih moda sepeda motor saat bermudik dengan alasan praktis dan jauh lebih murah.
Sementara untuk menekan peningkatan kecelakaan tahun ini, pihak kepolisian saja belum bisa melakukan pelarangan penggunaan kendaraan roda dua tersebut. Tentang hal ini, jika memang pemudik bersikeras menggunakan sepeda motor, Magindaan hanya bisa mengimbau. ''Tidak lebih dari dua orang penumpangnya. Jika jarak jauh, jangan lupa beristirahat, dan yang sangat penting, patuhi rambu-rambu lalulintas,'' paparnya.
Pada intinya pihak Kemenhub tetap lebih memfokuskan pada pengalihan moda lain pengganti sepeda motor. ''Itu prinsip,'' tegas Magindaan. Ia mencontohkan, angkutan Kereta Api salah satunya. Jumlah moda kuda besi ini di musim mudik 2012 sudah ditambahkan jumlahnya. ''Jumlahnya 46 rangkaian, kalikan 10, kalikan lagi 80,'' tuturnya.
Tambah Magindaan, bantuan kerja sama dari instansi-instansi pemerintah maupun non-pemerintah, juga sangat diperlukan dalam penyelenggaraan angkutan Lebaran. ''Terutama dalam penyelenggaraan mudik-mudik gratis,'' imbuhnya.