Selasa 28 Aug 2012 17:38 WIB

Genjot Kunjungan, Vredeburg Gelar Pekan Apresiasi Museum

Rep: Yulianingsih/ Red: Chairul Akhmad
Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta.
Foto: yogyakarta.panduanwisata.com
Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta bekerjasama dengan PT Taman Wisata Candi (TWC) menggelar pekan apresiasi museum di Benteng Vredeburg Yogyakarta, 4-8 September 2012 mendatang.

Pekan apresiasi museum itu dilakukan untuk meningkatkan eksistensi museum sendiri dan menggenjot apresiasi dan kunjungan wisata ke museum tersebut.

Agus Sulistya, Ketua Pelaksana Pekan Apresiasi yang juga Koordinator Penyusunan Program Museum Benteng Vredeburg mengatakan, kunjungan wisatawan ke museum benteng setiap tahunnya meningkat signifikan.

Namun kata dia, tingkat apresiasi masyarakat terhadap museum masih kurang. "Selama ini museum hanya dijadikan obyek saja, belum dijadikan subyek. Karenanya dengan pekan apresiasi ini kita ingin museum bisa menjadi subyek," terangnya, Selasa (28/8).

Karenanya, kata dia, pekan apresiasi sendiri akan melibatkan berbagai komunitas yang ada di Yogyakarta dan sekitarnya. Komunitas tersebut bukan hanya pelajar tetapi juga seniman, sastrawan, industri film dan sebagainya.

Melalui pekan apresiasi ini diharapkan akan muncul industri kreatif di Yogya dengan subyek museum benteng sendiri. "Ini memang baru agenda tentatif, namun ke depan kita akan jadikan agenda tahunan dengan nama Vredeburg Fair dengan tema dan konten yang berbeda," jelas Agus.

Achmad Muchlish, Coorporate Secretary PT TWC mengatakan, dukungan pihaknya terhadap event tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian pihaknya dalam pelestarian Bangunan Cagar Budaya (BCB). Museum sendiri merupakan salah satu BCB di DIY. "Ini upaya kami melalui kegiatan coorporate social responsibility (CSR) agar museum lebih dikenal banyak orang," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement