Selasa 28 Aug 2012 19:02 WIB

Indonesia Targetkan Investasi 18 Miliar Dolar AS

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Hafidz Muftisany
MS Hidayat
Foto: Yogi Ardhi/Republika
MS Hidayat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia menargetkan bisa memperoleh setidaknya 18 miliar Dolar AS untuk investasi di bidang industri. Menteri perindustrian MS Hidayat mengatakan investasi yang besar ini diharapkan bisa menghentikan penurunan devisa negara akibat pertumbuhan impor yang kian melambung.

"Untuk impor bahan baku bisa dikurangi, jawabannya investasi besar-besaran," ujar Hidayat saat halal bi halal di kantornya, Senin (27/8).

Jumlah investasi itu, kata Hidayat baru sebatas pada sektor industri. Belum termasuk pada penanaman modal yang digarap Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di sektor lain.

Sumber investasi itu berasal dari investasi di sektor refinary. Indonesia berencana membangun refinary di Tuban dan Balongan dengan investasi sebesar masing-masing 10 miliar dolar AS. Jika sudah beroperasi, refinary bisa menghasilkan 300 ribu barel BBM. Dengan begitu, Indonesia bisa menghemat 14 Miliar Dolar yang biasa digunakan untuk mengimpor BBM.

Investasi dari perusahaan kimia Honam Korea Selatan sebesar 5 miliar dolar juga bisa mengurangi impor dalam jangka waktu 4-5 tahun setelah beroperasi. Pengurangan impor bahan kimia itu bisa menghemat devisa sebesar 6 miliar dolar.

Investasi sebesar 5 miliar dolar oleh perusahaan Taiwan Foxcon juga akan investasi di Indonesia. Pembangunan pabrik akan dilakukan tahun ini. "Semua sudah ada di mejanya para menteri jadi harus selesai tahun ini," kata Hidayat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement