Selasa 28 Aug 2012 20:30 WIB

Tujuan dan Manfaat Khitan (4)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Seorang bocah saat dikhitan.
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Seorang bocah saat dikhitan.

Metode Khitan

Sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, metode khitan juga mengalami perkembangan.

Bila dulu menggunakan bilah bambu tajam untuk memotongnya sampai metode sekarang paling canggih menggunakan laser.

Banyak teknik khitan dan pemberian nama setiap teknik didasarkan pada alat dan teknik penyunatan yang dilakukan. Teknik paling tua adalah guilotine atau sayatan pancung.

Lalu, ada teknik dorsumsisi (sayatan melingkar), metode cincin (zhenxi circumcision ring atau ross circumcision ring) yang mulai diperkenalkan sejak 1942.

Ada pula teknik double circular incision (sleeve resection /freehand circumcision), sheldon, comco clamp, teknik mogen (meningkat penggunaannya di AS), teknik plestible, smart clamp (metode jepit dengan sejenis plastik disposable), tara clamp (metode jepit dengan sejenis plastik disposable), dan laser CO2 (yang sering dipakai sharplan CO2 medical laser), dan lain-lain.

Teknik yang umum digunakan di Indonesia adalah dengan cara dipotong menggunakan bistouri (pisau bedah) atau juga dikenal dengan cara konvensional, smart clamp, plestibel, tara clamp, dan cauter. Cara konvensional ini masih dianggap baik dibandingkan electro cauter atau laser.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement