REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY, PALESTINA - Pesawat tempur Israel menyerang tiga kamp pelatihan Hamas di Jalur Gaza, Selasa (28/8), tidak ada yang cedera, kata para saksi mata di daerah itu. Satu helikopter Israel menembakkan enam peluru kendali ke dua lokasi berbeda di baratlaut Gaza City, ke dua kamp pelatihan bagi sayap militer Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, kata para saksi mata.
Selain itu sebuah pesawat Israel menembakkan empat roket ke kamp pelatihan Qasam selatan Gaza City, kata sumber-sumber di Gaza. Tidak ada yang cedera dalam serangan-serangan itu.
Militer Israel mengonfirmasikan serangan-seragan ke Jalur Gaza utara itu, tanpa menyebut serangan ketiga itu. Dalam satu pernyataan, militer mengatakan "pesawat itu menargetkan dua lokasi-- satu lokasi pabrk senjata dan satu fasilitas senjata di Jalur Gaza bagian utara."
"Serangan-serangan langsung itu dikonfirmasikan. Lokasi-lokasi itu jadi sasaran untuk menanggapi serangans-serangan roket yang terus dilakukan terhadap Israel selatan," kata pernyataan itu. Pada Senin, para pejuang Gaza menembakkan tiga mortir yang menghantam Israel selatan, tidak menimbulkan kerusakan atau korban.
Dan pada Ahad, dua pabrik di kota Sderot Israel selatan hancur akibat serangan roket-roket. Satu kelompok Salafi dari Gaza, Mujahidin Shura Council mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Hamas, yang menguasai Jalur Gaza mempertahankan gencatan senjata sementara dengan Israel, tetapi kelompok-kelompok pejuang Palestina lainnya secara reguler menembakkan roket-roket dan mortir ke seberang perbatasan itu, yang dapat memicu tanggapan serangan udara Israel.
Ketegagan secara reguler meningkat di sepanjang perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza, dengan para pejuang Palestina menembakkan roket-roket ke negara Yahudi itu dan militer Israel membalasnya dengan serangan-serangan udara ke daerah Palestina.
Bentrokan senjata besar terbaru terjadi Juni ketika para pejuang menembakkan lebih dari 150 roket ke Israel selatan, mencederai lima orang, dan Israel membalasnya dengan serangan-serangan udara yang menewaskan 15 warga Palestina.