Rabu 29 Aug 2012 18:15 WIB

Walau Tunjangan Gede, Dokter Emoh Mengabdi di Tempat Terpencil

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Chairul Akhmad
Salah satu Puskesmas di Bojonggede, Bogor.
Foto: Republika/Musiron
Salah satu Puskesmas di Bojonggede, Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG – Minimnya minat dokter mengabdi pada masyarakat melalui Puskesmas ini kerap ditemui setiap tahun pembukaan lamaran.

Menurut Kasi Kepegawaian Dinkes Kabupaten Bogor, Nellyati, banyak dari dokter umum yang telah diterima ini mengundurkan diri setelah mengetahui akan ditempatkan di daerah terpencil.

Hal ini menurutnya kerap terjadi setiap tahun. Setiap dokter yang ditempatkan langsung mengundurkan diri karena letak Puskesmas-Puskesmas yang terpencil tersebut.

Selain itu, alasan para dokter yang mengundurkan diri ini karena mereka menginginkan status Pegawai Negri Sipil (PNS) dari pekerjaannya.

Sementara, kata Nelly, hal ini tak dapat direalisasikan segera karena harus melalui pengajuan ke Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Pemkab Bogor. "Bisa mereka menjadi PNS, tapi harus melalui proses. Selain itu, dokter mesti berjuang dengan menunjukkan kegigihan mereka untuk mengabdi pada masyarakat," ujarnya, Rabu (29/8).

Menurut Nelly, Dinkes sendiri merangkul Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk dapat menyediakan dokter yang siap mengabdi pada masyarakat. Namun, hal ini tak menjadi jaminan. Pasalnya, semua kembali pada pribadi masing-masing dokter. Jika seorang dokter enggan ditempatkan di daerah terpencil, pihaknya tak dapat memaksakan kehendak.

Padahal, lanjut Nelly, semua dokter yang ditempatkan di daerah terpencil mendapatkan fasilitas lebih. Dikatakannya, rumah dinas dan tunjangan khusus sengaja disediakan untuk para dokter di daerah terpencil. Bahkan, jumlah uang tunjangan untuk dokter di daerah terpencil lebih besar dari dokter di daerah lain.

Dikatakan Nelly, untuk dokter umum di daerah terpencil akan mendapatkan gaji sebesar Rp 2.050.000 dengan tunjangan khusus sebesar Rp 3.350.000. Untuk dokter spesialis, tunjangan bahkan lebih besar, yakni Rp 7.850.000.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement