Rabu 29 Aug 2012 17:53 WIB

Drajad Wibowo: Mayoritas Partai Menengah Dukung PT 15 Persen

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Djibril Muhammad
Drajad Wibowo
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Drajad Wibowo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Drajad Hari Wibowo mengatakan mayoritas partai menengah mendukung turunnnya angka ambang batas (ambatas) pencalonan presiden (Presidential Thereshold/ PT).

"Saya rasa banyak mengerucut ke-15 persen," kata Drajad seusai mendaftarkan PAN sebagai partai peserta Pemilu 2014, Rabu (29/8), di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat.

Menurut Drajad, revisi Undang-undang Pemilihan Presiden yang saat ini ada di Badan Legislasi DPR masih diwarnai berbagai dinamika. Sejumlah partai-partai besar ada yang menolak diturunkannya angka ambang batas pencalonan presiden.

Di antara mereka bahkan ada yang ingin angka ambang batas pencalonan presiden dinaikan. "Sejumlah partai besar ingin angka presidential thereshold dinaikan," katanya.

Terkait mulai redupnya elektabilitas partai berideologi Islam maupun berbasis Islam menurut lembaga-lembaga survei, Drajad menyatakan PAN tak ingin risau dengan masalah itu. "Lembaga survei pernah terbukti salah," ujarnya.

Drajad menyatakan mayoritas lembaga-lembaga survei tidak menyadari bahwa partai berbasi Islam memiliki konstituen fanatik. Mereka umumnya memiliki loyalitas yang luar biasa terhadap partai. PAN, imbuh Drajad, memiliki konstituen yang loyal. "Di Pemilu 2014 kita akan lihat hasil lembaga survei banyak yang keliru," kata Drajad.

Sebagai partai nasionalis yang banyak mengandalkan suara dari konstituen Islam, PAN menurut Drajad telah banyak memperjuangkan nilai-nilai keislaman. Misalnya memasukan sistem perbankan syariah dalam Undang-undang. Yang tak kalah penting, PAN juga ikut berjuang memberantas korupsi. "Caleg-caleg kita bebas korupsi," contoh Drajad.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement