Rabu 29 Aug 2012 19:04 WIB

Waktu Terasa Kian Cepat, Tanda Hadirnya Imam Mahdi?

Ilustrasi jam kerja
Ilustrasi jam kerja

REPUBLIKA.CO.ID,  ''Hari Kiamat tak akan datang kecuali insiden berikut ini terjadi. Waktu akan semakin singkat, di mana jarak akan semakin pendek dengan digunakannya kendaraan.'' (Buhari, Fitan.25; Ahmad ibn Hanbal, Musnad, 2/313).

Dalam hadis lain disebutkan,  Anas RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, ''Hari Kiamat tak akan datang kecuali waktu semakin singkat. Penyingkatan ini terjadi sedemikian cara seperti satu tahun yang berlalu seperti sebulan, dan sebulan yang berlalu seperti seminggu, dan seminggu berlalu seperti satu hari dan satu hari yang berlalu seperti satu jam dan satu jam yang berlalu seperti secepat kilat.'' (Tirmidhi, Zuhd: 24, 2333).

Cendekiawan Muslim Harun Yahya mengungkapkan, saat ini waktu memang terasa berputar lebih cepat. Perjalanan yang dulu berlangsung beberapa bulan, kini dapat dilakukan dalam beberapa jam.

''Dengan perbandingan yang lebih aman, lebih mudah, dan format yang lebih nyaman,'' ujar Harun Yahya.

Tak cuma itu,  komunikasi yang dulu membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk menjangkau wilayah antarbenua, saat ini dapat dilakukan hanya dalam hitungan detik melalui internet dan teknologi komunikasi lainnya.

Selain itu, papar Harun Yahya, tugas sehari-hari seperti membersihkan, memasak, penitipan anak, pemeliharaan, dan belanja tidak lagi mengambil terlalu banyak waktu dengan menggunakan perangkat elektronik yang canggih.

''Pertanda akhir zaman yang telah disebut Rasulullah SAW itu secara ilmiah telah terbukti. Waktu semakin singkat,'' papar cendekiawan memiliki nama asli Adnan Oktar itu.

Menurut Harun Yahya, di ruang di antara permukaan bumi dan ionosfer konduktif, terdapat getaran alami. Frekuensi mendasar ini yang juga dikenal sebagai Detak Jantung Dunia, disebut sebagai Resonansi Schumann.

''Hal tersebut telah diramalkan secara matematis oleh fisikawan Jerman Winfried R Schuman pada tahun 1952,'' tuturnya.

Resonansi Schumann, kata dia, sangat penting karena membungkus bumi. ''Dengan demikian terus menjaga alam dan semua bentuk kehidupan di bawah efeknya. Hal ini secara terus menerus diukur oleh pusat penelitian fisika terkemuka di dunia.''

Pada 1950, Resonansi Schumann diukur pada skala 7.8 hertz. Nilai ini dianggap tetap konstan. Memang sistem komunikasi global militer ini didirikan di atas frekuensi ini.

Namun, pada 1980-an, terjadi perubahan tiba-tiba. Sebab, pada tahun itu Resonansi Schumann diukur di atas 11 hertz. ''Laporan terbaru telah mengungkapkan bahwa angka ini bahkan akan meningkat lagi. Perubahan dalam Resonansi Schumann; frekuensi menunjukkan mempercepat waktu,'' tuturnya.

Dengan demikian, waktu 24 jam  terasa seperti 16 jam atau kurang. Ilmu pengetahuan tidak mampu menjelaskan mengapa angka ini mengalami kenaikan, atau faktor yang menyebabkannya meningkat.

''Dengan makin singkatnya waktu, pertanda akhir zaman yang diramalkan oleh Nabi SAW terbukti secara ilmiah saat ini,'' tuturnya.

Bumi semakin dipersiapkan untuk hari Kiamat dan oleh kehendak Allah pertanda yang diisyaratkan terjadi secara berturut turut.

“Di masa lalu, hari itu lebih lama; kami dapat melakukan banyak pekerjaan setiap hari. Waktu telah makin singkat. Ini jelas. Ini adalah pertanda dari Akhir Zaman. Ini adalah pertanda hadirnya Imam Mahdi. Ini adalah sebuah keajaiban yang disebutkan Nabi Muhammad SAW,'' papar Adnan Oktar dalam wawancara dengan AKS SAMSUN TV dan TV KAYSERI.

 

''Semua orang mengatakan ini. Akhir pekan datang dalam waktu singkat. Apakah akhir pekan datang begitu cepat di masa lalu? Hari-hari tersebut tidak terelewati. [Sekarang] hari berakhir dalam sekejap. Satu kali  tidur untuk sementara waktu, untuk  tujuh atau delapan jam, kemudian dia terbangun, sarapan dan malam datang dan hari berakhir. Orang pergi bekerja dan dalam waktu singkat kembali ke rumah dan tidur. Dia tidak punya waktu untuk bernapas,'' ungkapnya.

sumber : harunyahya.com
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement